andai kata ada sepiring makanan yang dihadapkan pada 2 orang; the have dan the have-not.apakah sepiring makanan ini punya arti yang sama buat 2 orang tadi ?

buat the have, sebungkus nasi kucing mungkin bukan sesuatu yang istimewa karena dia bisa beli makanan itu kapanpun dia mau, dan ga butuh banyak pengorbanan untuk mendapatkannya.kecuali nasi kucing adalah makanan kesukaan orang tersebut, and he/she can never get enough of it dan dia harus nunggu angrkringannya buka dulu kalo mo makan nasi kucing. *huhuhu, kaya ga ada makanan lain aja ya?! :p*

buat the have-not, nasi kucing bisa jadi satu2nya makanan yang bisa menyelamatkan dia dari kelaparan.dengan kondisi sama seperti the have, butuh pengorbanan yang lebih buat mendapatkan nasi kucing.ga cukup nunggu angkringannya buka, dia juga harus punya duit buat beli makanan itu, dan itu brarti dia harus mengumpulkannya lebih dulu.

dilihat dari situ aja udah bisa diliat gimana perbedaannya ..
now we'll take a closer look.

saking gampangnya buat ngedapetin nasi kucing, maknanya buat the have mungkin jadi kurang.
the have bisa kenyang dengan kluar sedikit uang dan dengan sedikit pengorbanan, makna nasi kucing cuma pengganjal perut yang murah dan bisa didapat kapanpun dia mau.
dan saat the have makan nasi kucing itu dia bisa bilang, "asiiik, makan nasi kucing lagi!"
buat the have-not, dari proses dia ngumpulin duit buat makan aja bisa diambil banyak pelajaran dan pemaknaan.
bagaimana dia harus berjuang mendapatkan uang, dan juga gimana dia harus nahan rasa lapar saat uangnya belum mencukupi .. sehingga sebungkus nasi kucing nggak hanya berarti kenyang, tapi juga hasil dari penantiannya selama ini *saaaaah! xP~* dan perjuangannya untuk mendapatkannya.
dan saat the have-not makan nasi kucing itu dia bisa bilang, "alhamdulillah hari ini masih bisa makan.."

the question is, bisa gak the have memahami celoteh the have-not tanpa dia ngerasain sendiri perjuangannya the have-not ?!mo empati dari mana ?

kasarannya gini, setiap orang punya 'pembelaan' dari sisi mereka masing2.
dengan perjuangannya, the have-not bisa mengambil banyak makna dan mengesampingkan masalah keuangannya.dengan gampangnya akses menuju nasi kucing (??), the have bisa menikmati nasi kucing kegemarannya tanpa harus banyak mikir dan berusaha.
jadi, akan semudah itukah the have-not membuat the have memahami makna perjuangannya ?i don't think so..

orang lebih mementingkan sudut pandang dirinya sendiri saat berada dalam keadaan seperti ini, dimana saat the have-not (mungkin) merasa sedikit iri pada the have dia ngayem2i dirinya sendiri dengan berdalih pada makna perjuangan tadi itu untuknya.sementara the have juga membangga2kan kemudahan aksesnya untuk membela diri dari 'serangan' the have-not yang mengumbar pemaknaan2 yang tidak terlalu banyak didapatnya.

semua pihak pengen dimengerti dan dianggap hebat dan 'istimewa' karena apa yang dimilikinya dan apa yang telah dilaluinya (perjuangannya) sehingga apapun yang dialami oleh orang lain, pengalamannya sendirilah yang paling hebat!*sigh*

sungguh meyebalkan kalo situasi diatas terjadi saat yang kita harapkan dari seseorang adalah adanya empati.bukan begitu ?!