thankfulness is the key to happiness..

hal2 yang diajarkan olh agama semacam ini pada dasarnya bisa diterangkan secara psikologis dan tidak mengada2, hanya saja orang tidak percaya begitu saja bahwa nasihat2 penuh kebijakan dalam sebuah agama bisa membuat mereka merasa lebih baik. now i'll talk about this one.. rasa syukur.

people who thankful for what she had, for what she'd been through, for whatever or whoever she is.. dan bisa menerima apa2 yang ada dan yang terjadi pada dirinya, biasanya akan hidup lebih bahagia daripada mereka yang tidak pernah merasa puas akan apa yang dia miliki.

nrimo.
javanese said so.
dikasih sakit.. alhamdulillah masih hidup. dikasih hidup miskin.. alhamdulillah masih bisa makan. dikasih musibah.. alhamdulillah 'cuma segitu', bukan yang lebih parah. yaaa.. things like that lah. apapun yang mereka miliki.. atau yang terjadi pada mereka, mereka selalu berpikir bahwa masih ada hal2 serupa yang lebih buruk dari itu dan mereka bersyukur bahwa mereka tidak mengalami yang satu itu. bahkan ketika ada seorang kerabat yang meninggal, ada juga orang yang mensyukuri kepergian kerabatnya itu. bukannya karena tidak menginginkan keberadaan orang itu. tapi karena kerabatnya itu meninggal dengan cara yang lebih tenang.. cara yang lebih baik.. daripada cara2 yang lain, misalnya.
see?

kalau memang kita terbiasa untuk bersyukur, akan selalu ada hal -sekecil apapun- untuk disyukuri..
akan selalu ada hal -sekecil apapun- untuk membuat kita bahagia..

banyak orang bangun tidur dan mengeluh bahwa hari ini bukan hari yang baik karena ketika bangun di pagi hari mereka tiba2 tidak merasa oke :D bukan perasaan tidak oke itu yang membuat ia menjalani hari yang buruk. tetapi sugesti bahwa ini bukan hari yang baik lah yang membuat hari itu benar2 bukan hari yang baik..
*beware of the power of perception! itu yang selalu gw bilang ke orang2 :D*

so.. hari ini Anda memutuskan untuk bahagia karena apa? :)