welcome
 

Montag, November 06, 2006

just a thought..

saya merasa tinggal di satu tempat dimana penghuninya memiliki masalah dengan boundary alias batasan antara mana yang termasuk 'dalam' dan mana yang termasuk 'luar'. saya sendiri dapat berkata demikian karena memiliki pembanding, yaitu tempat dimana saya tinggal sebelumnya.. yaitu rumah orangtua saya dan 2 rumah kos yang pernah saya singgahi.

di rumah orangtua saya, pintu depan selalu tertutup. jika ada tamu, mereka duduk di ruang tamu dengan pintu terbuka. jika mereka sudah pulang, pintu ditutup lagi. jadi, apabila ada orang yang memiliki kepentingan dengan penghuni rumah.. lazimnya mereka mengetuk pintu dulu. jika kepentingan itu sebatas menyampaikan pesan singkat, transaksi informasi hanya berlangsung disekitar pintu depan rumah. jika kepentingan itu sekiranya membutuhkan waktu lebih, mereka dipersilakan duduk di ruang tamu.
hanya sebatas ruang tamu.
karena ruang tamu dalam rumah kami adalah wilayah publik, selebihnya adalah privasi keluarga kami.

di rumah kos saya yang pertama, ibu kos memberi batasan yang jelas mengenai wilayah anak kos dan privasi keluarganya. jadi walaupun ketika mendapat telepon kami harus masuk ke dalam wilayah mereka, kami tahu diri bahwa itu adalah wilayah pribadi mereka. jadi kami tidak berlama-lama di dalamnya.

di rumah kos saya yang kedua, batasan itu menjadi lebih tegas lagi. pintu belakang yang menghubungkan rumah induk dengan wilayah kos hampir selalu tertutup. pintu itu hanya dibuka ketika keluarga mereka sedang mengadakan acara yang mana melibatkan banyak orang. setelah itu ya ditutup lagi. bahkan ketika kami hendak membayar uang kos 3 bulanan, kami hanya harus memasukkan uang tersebut dalam amplop.. mengetuk pintu belakang tersebut.. menyerahkan uang pada ibu kos yang membukakan pintu.. lalu pintu itu ditutup lagi. kwitansinya akan kami dapati di atas kulkas dalam 1-2 hari sesudahnya.
kebetulan ibu kos saya itu memiliki 1 anak perempuan. sekiranya anak itu sudah terlalu lama bermain di wilayah kos kami, ibu kos akan memanggilnya untuk pulang.. namun ia sendiri tidak memasuki wilayah kos. walaupun begitu, ketika ibu kos saya itu memasak sesuatu dalam jumlah yang cukup banyak pasti ia bagikan kepada anak-anak kos. ia antarkan makanan itu ke ruang publik wilayah kos, yaitu di depan tv. bukan kami yang diundang masuk untuk makan bersama mereka.
undangan seperti itu hanya ketika ada akikah anak kedua mereka, dimana atmosfernya adalah perayaan dan kami diundang makan ke dalam. dan ketika acara itu sudah selesai tapi makanannya masih sisa banyak, makanan itu yang sampai ke wilayah kami..bukan kami yang masuk ke dalam.

bagi saya, ibu kos itu menghargai privasi kami. oleh karena itu, ia juga berharap privasinya akan dihargai juga.

dulu, pemilik rumah yang saya tinggali ini punya rumah dimana pintu depan hampir selalu terbuka sepanjang hari. kecuali ketika mereka hendak tidur siang. tetangga bebas keluar masuk rumah.. bahkan bebas keluar masuk kamar utama. tentu saja, karena pintunya juga dibuka.. jadi menurut hemat saya yang waktu itu masih remaja, rumah itu seluruhnya adalah ruang publik. sayapun juga bisa bebas keluar masuk kamar utama, lompat-lompat di tempat tidur, dan sebagainya.
pernah orangtua saya sempat tinggal beberapa waktu di rumah tersebut karena rumah itu sedang ditinggal pemiliknya. dan ibu saya bercerita mengenai betapa kagetnya ia ketika tiba2 ia menemui tetangga rumah tersebut sudah berada di depan kamar tidur utama, sedang mencari seseorang. hehehe..

di rumah yang sekarang ini terdapat bangunan kos dibelakangnya. ada pintu yang menghubungkan rumah induk dengan wilayah kos, yang sejak awal pembangunan rumah ini memang direncanakan untuk selalu dibuka. saya pun terkaget kaget dibuatnya! hehe..
sekarang, sudah (atau baru ?) ada 1 orang penghuni kos. saya pikir dia ini cukup dekat dengan ibu kosnya. begitu juga kakaknya, yang sedari awal memilihkan kos ini untuk adiknya dan juga sempat tinggal disini beberapa waktu. bukan pemandangan yang asing kalau suatu ketika saya keluar dari kamar/kamar mandi dan saya menemui si anak kos/kakaknya sedang duduk2 di meja makan ataupun di depan tv dan sedang mengobrol dengan ibu kosnya.
selama bulan puasa si anak kos sahur dan berbuka dengan keluarga ibu kos. semisal mereka berbuka di luar rumah, maka diajaknya pula si anak kos ini..dan itu tidak hanya sekali dua kali.
setelah bulan puasa, setiap waktu makan -pagi,siang, malam- si anak kos selalu makan di dalam, bersama keluarga ibu kos. ibu kos yang memanggil, dan anak kos datang memenuhi panggilan. seringkali kunjungan itu dilanjutkan dengan pembicaraan mengenai resep2 makanan yang bercitarasa pedas, atau mengenai makhluk2 gaib. hehe, i'm telling the truth here.. bahkan ketika sahur dulu, pembicaraan itu masih tetap berlangsung bahkan ketika musholla sudah mengumandangkan iqamah.
terkadang ketika ibu kos baru saja pulang dari menjemput anak2nya, ruang makan menjadi ramai karena banyak orang ada di dalamnya. dalam suasana seperti itu seringkali si anak kos tiba2 masuk dan ikut memeriahkan suasana dan duduk di ruang makan dan mengobrol dengan ibu kos sementara anak2 ibu kos tersebut sibuk berlarian kesana kemari dengan masih mengenakan baju yang dipakainya seharian di sekolah. seringkali saya temui pada jam 5.30 sore anak itu masih saja berlarian dengan mengenakan baju yang sama.

dengan apa yang saya alami dan apa yang pernah saya jalani, saya bisa menjudge bahwa boundary keluarga ini terlalu longgar. orang luar bisa leluasa keluar masuk sistem tanpa ada peraturan yang berarti.
dan dengan apa yang anda alami serta apa yang anda baca disini, mungkin anda juga bisa menjudge bahwa saya terlalu kaku dan keras dalam menetapkan batasan antara saya dan dunia luar. hehe.. no problem, i'm fine with that. beda kepala beda persepsi kan?
saya menghormati persepsi anda, saya tidak akan meminta anda untuk sependapat dengan judgement saya. and vice versa dong tentunya..

ciao!

..eh, bntar bntar. tagboard di samping lagi ga waras ya? hmmm.. wait up, tak beresin duluw. gimme a moment, will ya?

*poof*

 
 

tacks

Graphics by Quixotic Pixels

tacks

! TAGGIE TAG


 
>> smilies