welcome
 

Donnerstag, Dezember 07, 2006

beware of the power of perception! [1]

ah, sudah lama tak menulis. sibuk bengong saya..

anyways.. recently isu poligaminya aa gym lagi rame dibicarain orang. what's the point of talking about these people sih? *padahal ni gw juga mo ikutan ngomongin, hehe*

public figure juga manusia *alah*.. mereka juga punya kehidupan pribadi yang layaknya ga perlu diketahui banyak orang. pun termasuk masalah alasan2 kenapa seorang public figure sampe menikah lagi.
kenapa harus dibahas di idiot box, tabloid, dan mass media lainnya.. tentang berbagai macam probabilitas?
trus, kalo ntar udah ada teori yang dirasa udah bisa menjelaskan munculnya perilaku tersebut.. so what?
sudah lega?

i think not.. cmiw

would u stop talking about probabilities, please?
yang paling tau apa yg sebenarnya kan Allah sama mereka yang menjalani.. kenapa capek2 berusaha memahaminya?

or.. do you really try to comprehend ?! huh??

karena selama ini yang gw liat adalah mereka yang membicarakan hal yang serba mungkin itu selalu merasa tidak cukup puas dan selalu mementahkan segala macam penjelasan yang disodorkan ke hidung mereka.
why? cuz they're NOT neutral. mereka sudah pake 'kacamata' tertentu yang lazim disebut orang sebagai 'persepsi' ketika mereka melihat satu situasi .

walopun ga ternyatakan secara eksplisit, orang2 yang berkomentar panjang lebar ttg hal ini sudah punya pendapat tentang poligami by aa gym whether it's agree or disagree. dan kecenderungan manusia adalah mencari,melihat, meyakini, dan memakai fakta atau bukti yang sekiranya mendukung hipotesis mereka.. bukan sebaliknya.
so when it comes to judging things, no explanation is ever good enough because actually you dont need explanations to judge things. it's already in your mind.

so what kalo istri kedua aa gym lebih cantik? lebih berpendidikan? ato lebih yang lainnya? ..kerabat mantan presiden? warga yang gw tinggalin rumahnya pas KKN dulu juga masi kerabatnya pak SBY.. so what? do you really care? apakah kalian itu juri yang tahu benar dan bisa memutuskan sudahkah tercukupi semua *blah!* syarat untuk poligami?as i said, yang paling tau apa yg sebenarnya kan Allah sama mereka yang menjalani..

don't bother. please..

oh well..mungkin *HA! i'm talking about probabilities, too! see?* ini smua adalah bentuk kekecewaan karena pengharapan yang terlalu muluk pada sebuah figur. orang2 yang kecewa selalu akan bersikap seperti ini, hehehe..
ga ada penjelasan yang bisa merubah kekecewaan menjadi sebuah pemakluman, pemahaman, ataupun empati. not even an apologise can erase the whies (why bentuk jamak :D *ngarang*) !

and oh.. dear housewives all over the country. why bother gossiping and sending protest sms to mr. president? feeling no more capable of taking care of your husbands so you think this phenomenon can make yours a polygamous, too?

*dan topik inipun masih tetap berkumandang di ruang tamu*


***
Quoting from The 7 Habits of Highly Effective Teens (Covey, 2001)
"mengapa sih bergosip itu begitu populer?
pertama, kamu memegang reputasi seseorang di tanganmu dan itu membuatmu merasa berkuasa.
kedua, kita bergosip karena kita tidak tentram, takut, atau terancam.itulah sebabnya mengapa orang-orang yang bergosip biasanya menyerang orang-orang yang tampak beda, berpikirnya beda, percaya diri, atau menonjol dalam hal tertentu.
tetapi bukankah konyol menganggap bahwa menghancurkan orang lain akan membangun kamu ?

..ingatlah, orang-orang yang kuat membicarakan ide; orang-orang yang lemah membicarakan orang."
***

 
 

tacks

Graphics by Quixotic Pixels

tacks

! TAGGIE TAG


 
>> smilies